STRATEGY MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA
A. Kemampuan berbicara : Konsep dan Teori
Berbicara merupakan proses berbahasa lisan untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan, mereflesikan pengalaman, dan berbagi informasi (Ellis, 1989). Ide merupakan esensi dari apa yang kita bicarakan dan kata-kata merupakan untuk mengekspresikannya. Berbicara merupakan proses yang kompleks karena melibatkan berpikir, bahasa, dan keterampiulan sosial.
Oleh karena itu, kemampuan berbahasa lisan merupakandasar utama dari pengajaran bahasa karena kemampuan berbahasa lisan (1) merupakan
STRATEGY MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA
A. Kemampuan berbicara : Konsep dan Teori
Berbicara merupakan proses berbahasa lisan untuk
mengekspresikan pikiran dan perasaan, mereflesikan pengalaman, dan berbagi
informasi (Ellis, 1989). Ide merupakan esensi dari apa yang kita bicarakan dan
kata-kata merupakan untuk mengekspresikannya. Berbicara merupakan proses yang
kompleks karena melibatkan berpikir, bahasa, dan keterampiulan sosial.
Oleh karena itu, kemampuan berbahasa lisan
merupakandasar utama dari pengajaran bahasa karena kemampuan berbahasa lisan
(1) merupakan mode ekspresi yang digunakan, (2) merupakan bentuk kemampuan
peertama yang biasanya dipelajari anak-anak, (3) merupakan tipe kemampuan
berbahasa yang paling umum dipakai. Dari 2796 bahasa didunia, semuanya memiliki
bentuk bahasa lisan, tetapi hanya 153 yang mengembangkan bahasa tulisnya
(Stewig, 1983).
Para pakar mendefinisikan kemampuan berbicara secara
berbeda-beda. Tarigan 1985) menyebutkan bahwa berbicara adalah kemampuan
mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata yang mengekspresikan,
menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Batasan ini
diperluas sehingga berbicara merupakan sistem tanda-tanda yang dapat didengar (audioble) yang terlihat (fisible).
Read More..
Dalam kegiatan menyimak, aktifitas kita diawali
dengan mendengar dan diakhiri dengan memahami atau menanggapi. Kegiatan
berbicara tidak demikian, kegiatan berbicara diawali dari suatu pesan yang
harus dimiliki pembicara yang akan disampaikan kepada penerima pesan agar
penerima pesan dapat menerima atau memahami isi pesan tersebut. Penyampaian isi
pikirandan perasaan, penyampaian informasi, gagasan, serta pendapat yang
selanjutnya disebut pesan (message)
ini diharapkan sampai ke tujuan secara tepat.
Dalam menyampaikan pesan, seseorang menggunakan
bahasa, dalam hal ragam bahasa lisan. Seseorang yang menyampaikan pesan
tersebut mengharapkan agar penerima
pesan dapat mengerti atau memahaminya.
Apabila isi pesan itu dapat diketahui oleh penerima pesan, maka akan terjadi
komunikasi antara pemberi pesan dan penerima pesan. Komunikasi tersebut pada
akhirnya akan menimbulkan pengertian atau pemahaman terhadap isi pesan bagi
penerimanya.
Pemberi pesan sebenarnya dapat juga disebut
pembicara dan penerima pesan disebut juga sebagai pendengar atau penyimak atau
disebut juga dengan istilah lain komunikan dan komunikator. Peristiwa proses
penyampaaian pesan secara lisan seperti itu disebut berbicara dan peristiwa
atau proses penerima pesan yyang disampaikaan secara lisan itu disebut
menyimak. Dengan demikian, berbicara adalah keterampilan menyaampaikan pesan
melalui bahasa lisan, sedangkan menyimak adalah keterampilan menerima pesan
yang disampaikan secara lisan.
Hakikat berbicara
Berbicara secara umum dapat diartikan suatu maksud
penyampaian maksud (ide,pikiran, isi hati) seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan bahassa lisan sehingga maksud tersebut dapat dipahami oleh orang
lain (Depdikbud, 1984/1986:7). Pengertiannya secara khusus banyak dikemukakan
oleh para pakar. Tarigan (1983:15), misalnya mengemukakan berbicara adalah
kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk
mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.
Berbicara pada hakikatnya merupakansuatu proses
berkomunikasi sebab didalamnya terjadi pemindahan pesan dari suatu sumber ke tempat lain. Proses komunikasi itu dapat
digambarkan dalam bentuk diagram berikut ini (Rofiuddin, 1997).
0 komentar:
Posting Komentar